Rabu, 07 Januari 2009

Bank Data Nasional

kepedulian terhadap BANK data sangat Penting di karenakan bank data adalah tempat kita dapat menampung bnak data-data yang sewaktu-waktu dapat kita gunakan kembaliapabila kita membutuhkanya....
sedangkan sangkut pautnya terhadap e-goverment itu sendiri adalah:e-goverment sendiri dalam mengolah suatu pemerintahan sangat di butuhkan data-data yang sangat akurat agar dalam suatu pemerintahan dapat dikelola dengan baik...
kepedulian tehadap bank data harus di pupuk dari sekarang karena apabila saya di berikan kesempatan dapat melihat semua yang ada dalam bak data...say akan melihat semua data tentag semua pemuatan games..

Sedikit menyinggung tentang Bank Data Nasional yaitu mengenai semua data-data dari semua perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh negeri di simpan melalui Bank data nasional jadi data-data yang telah dikirim lalu di tampung dalam sebuah wadah kemudian disaring melalui SIN (Single identification number).

Berikut ini adalah keterangan mengenai Apa & Manfaat dari SIN

Beragam nomor identitas tunggal yang dimiliki sejumlah instansi sudah saatnya disatukan dalam satu nomor identitas tunggal. Adanya SIN bisa meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia.

Belakangan ini, tuntutan agar di negara kita segera diberlakukan nomor identitas tunggal atau kerap disebut dengan Single Identity Number (SIN) semakin menguat. Di zaman moderen yang serba cepat dan praktis, masyarakat ingin dimudahkan dalam segala urusannya. Mereka tidak mau ribet bila mengurus sesuatu. Pelayanan yang cepat, mudah, dan transparan, itulah yang dikehendaki. Sayangnya, di Indonesia, pelayanan publik belum mencerminkan hal itu. Prodesur yang berbelit yang jauh dari praktis, masih banyak mendominasi layanan publik yang digelar di negara kita. Salah-satu faktor mengapa layanan publik di Indonesia belum berjalan dengan baik adalah belum diberla-kukannya SIN tadi.

Sebagai gambaran, saat ini terdapat 32 nomor identitas yang dikeluarkan 32 institusi. Antara lain nomor KTP, kartu keluarga, paspor, SIM, BPKB, NPWP, NOP, akte kelahiran, nomor yang dikeluarkan PLN, Telkom, PDAM, dan masih banyak lagi lainnya. Karenanya, jangan heran, masyarakat acapkali mengeluh lantaran dibuat pusing dan repot oleh nomor yang beragam tadi. Sebenarnya, untuk mewujudkan layanan cepat, mudah, dan terintegrasi, bukanlah hal sulit. Setidaknya, bila mengacu pada negara-negara maju. Sebut saja Amerika. Di negeri Paman George ini, masyarakat telah dimudahkan bila hendak memenuhi segala kebutuhan dan keperluannya. Hanya dengan satu nomor saja, mereka cukup melalui proses yang efisien, efektif, dan transparan. Untuk mengenal lebih jauh apa itu SIN, manfaat, dan bagaimana cara untuk mengintegrasikan berbagai nomor tadi dalam suatu nomor tunggal, berikut ini penjelasan secara garis besar:

Perlunya Bank Data Nasional

Guna mewujudkan SIN, dibutuhkan suatu sinergi informasi. Keterpaduan dalam sistem informasi, merupakan syarat utama adanya nomor identitas tunggal. Selama ini, institusi yang ada di negara kita berjalan sendiri-sendiri. Tak pelak, nomor identitas yang dihasilkan tercerai berai walaupun bila dipilah, semua data tadi hanya bermuara pada 2 hal. Yakni identitas personal dan identitas ber-dasarkan bidang (persil) serta gabungan di antara keduanya. Nah, nomor identitas yang berserak tadi, perlu dipersatukan dalam sebuah bank data nasional. Di dalamnya harus membuat identitas yang telah dibuat oleh seluruh institusi yang ada. Bank data ini terbatas atas informasi asset pribadi, asset non pribadi (badan atau perusahaan), asset daerah dan asset negara.

Selain itu, informasi yang terdapat dalam bank data nasional harus dapat dibagi dan dipakai oleh banyak lembaga atau instansi yang terkait dengan pengembangannya. Hanya saja, tidak bisa dilupakan, informasi yang ada tetap berpijak pada prinsip-prinsip kerahasiaan data dan informasi yang menyangkut person, badan usaha, maupun pemerintah. Untuk itu harus dibedakan antara data atau informasi yang bersifat public domain (bisa diakses oleh masyarakat secara luas) serta data dan informasi yang bersifat re-stricted (karena nilai strategisnya hanya bisa diakses oleh lembaga tertentu saja).

Tidak ada komentar: